Friday, February 17, 2006

WHEN YOU SAY YOU LOVE ME By. Josh Goban

web Lyrics Josh Groban

Like the sound of silence calling
I hear your voice and suddenly I’m falling
Lost in a dream

Like the echoes of our souls are meeting
You say those words, my heart stops beating
I wonder what it means

What could it be that comes over me
At times I can’t move
At times I can hardly breathe

When you say you love me
The world goes still, so still inside and

When you say you love me
For a moment, there’s no one else alive

You’re the one I’ve always thought of
I don’t know how, but I feel sheltered in your love
You’re where I belong
And when you’re with me, if I close my eyes
There are times I swear I feel like I can fly
For a moment in time
Somewhere between the heavens and earth
Frozen in time
Oh, when you say those words

When you say you
When you and when you say you love me
That’s all you have to say
I’ll always feel this way

When you say you love me
The world goes still, so still inside and
When you say you love me
In that moment, I know why I’m alive

When you say you love me
When you say you love me
Do you know how I love you?ay you love me
The world goes still, so still inside and
When you say you love me
For a moment, there’s no one else alive

And this journey that we’re on
How far we’ve come and I
Celebrate every moment

And when you say you love me
That’s all you have to say
I’ll always feel this way

When you say you love me
The world goes still, so still inside and
When you say you love me
In that moment, I know why I’m alive
When you say you love me

When you say you love me
Do you know how I love you?



Saturday, February 11, 2006

Arisan

Aku ikut arisan dari SD, 25 perak, tapi kebanyakan yang nunggak, gue bandarnya (kecil2 bandar lho !) kadang2 gue nombokin, akhirnya gue gak jajan... trus di SMP ikutan 100 perak seminggu, bersepuluh jadi kalau dapat seribu perak..abis itu traktir2 es campur, abis lagi. Terus SMA ikut arisan juga, tapi ternyata bandarnya tukang nilep, sudah berbulan-bulan arisan dapatnya nggak, uangnya ilang, kepake katanya, tapi tu bandar cuex aja...kapok gue. Sampai sekarang gue masih ikut macem2 arisan, Arisan RT, Arisan tetangga, Arisan dg keluarga temen2 suamiku, arisan kantor, arisan panci, arisan qurban, arisan keluarga padang, keluarga banten, Masya Allah ternyata banyak juga ya. Tapi pelan2 dikurangi juga, setelah menghitung-hitung semakin banyak kebutuhan dana dirumah.
Bentuk dan cara tiap2 arisan beda-beda ada yang ngocok tiap bulan, ada yg piaw..(banyak yg gak tau nih), ada yg sudah dikocok didepan jadi ketahuan kita dapat bulan apa, trus arisan qurban ntarnya jadi sapi or kambing qurban, arisan panci dapetnya panci presto. yaaaa...itung2 nabung kecil2an soale gue gak bisa nabung.

Friday, February 10, 2006

Rumah Mbah

Aku tinggal di rumah Mbah dari lahir, tinggal sama mbah, bobo sama mbah, belajar ngaji sama mbah, sementara ibu kan kerja kantor..jadilah aku anak mbah. Tinggal dirumah mbah di Warung Buncit dari lahir sampai kuliah dan kerja, padahal ibu dan ayah sudah pindah ke Perdatam, tapi gue dulu nggak mau ikut pindah...hehe...terus terang aja teras rumah mbah gue itu enak banget buat pacaran!, sementara kalau di Perdatam, hrs bertamu diruang tamu yang nyambung sama ruang tivi, masa bertiga sama Babe! Belum lagi kadar pendengaran kuping Mbah gue kan sudah jauh beda sama nyokap bokap, jadi gue bisa ngobrol bebas sama pacar gue, tapi kalau dirumah nyokap, dindingpun ikut nguping.
Mbah itu lah saksi hidup yang tahu siapa aja yang pernah ngapelin gue...hehehe...laki gue aja nggak tahu selengkap itu. Suamiku dulu waktu ngapel sudah hapal dengan bantingan2 pintu kamar mbah gue, kalau pelan berarti Mbah mau tidur, kalau pintunya buka tutup berarti nyuruh pulang, kalau Jedderrrr..!!!! artinya "Nggak tahu udah malem ya, pacaran melulu pulang tau !" kira2 begitulah artinya.
Rumah mbah itu gede banget dulunya, kamarnya buanyaaak dengan langit2 yg tinggi, kalau temen2 kecil gue main dulu, bisa2 ilang didlm rumah, ketemu2 udah pucat, nggak tahu pintu keluar. Halamannya luas banyak pohon, pohon jambu ada 2 pohon mangga ada 3, semua bisa gue panjat. Teutama kalau abis diomelin pasti ngambeknya diatas pohon jambu, kecepatan manjat gue dulu luar biasa, malah bisa ketiduran siang2 diatas pohon. Tapi anehnya pohon jambu kesayangan gue itu pernah makan korban, tetangga gue namanya Ugo, seumuran sama gue, pernah manjat, terus jatuh, nah sejak jatuh itu dia jadi 'linglung" kayak org bego gitu, kata ibunya sih gara2 penunggu pohon jambu itu yg marah. Aduuuh untung aja marahnya nggak ke gue, kasihan Ugo sampai sekarang belon kawin masih suka melongo2 diteras rumahnya, padahal dulu normal lho anak itu Hiii...

Saking sayangnya gue sama mbah dan rumahnya, gue selalu nangis kalau rumah itu ada rencana dijual, pokoknya gue pengen kawin dulu sebelum dijual, gue mau nikah di rumah mbah, tempat gue lahir. Untung cita2 gue tercapai, th 1997 gue nikah disitu. Sampai sekarang rumah itu masih ada, rumah Uyut kata anak2 gue. Sekarang gantian gue yang nonton anak2 lari2 di halaman, cuma bedanya anak2 gue sekarang nggak gue ijinin naik pohon, ntar kena marah penunggunya, hehe percaya nggak percaya gue.

Telepon duh...

Telepon rumah ada gunanya tapi juga bikin pusing, alih2 biar gampang gue buat memory di telepon rumah, no. 1 utk bunda, 2 untuk ayah, 3 untuk Nini, 4 utk Oma. dst....ternyata jadi senjata makan tuan, Abang dan Adek jadi keranjingan nelpon, berantem nelpon, minta permen nelpon (soalnya peraturan hrs ijin dulu sebelum makan permen), sampai kemarin siang Abang laporan kalau tadi pulang sekolah nunggu angkotnya lama padahal dia kebelet "pupi" tapi untung bisa tahan sampai rumah. "Ooohhh...jadi akhirnya pupi dirumah ?" tanyaku lega. "Belon.. abang mau cerita dulu ke bunda kalau abang kebelet di angkot, udah ya bun sekarang abang mau pup dulu !" yak ampun, bela2in telpon bunda dulu, untung masih ketahan.

Minggu lalu juga begitu, si Abang ternyata Minggu siang mencet memory telepon ke Omanya, aku perhatikan juga, tapi karena tahu itu dengan Omanya jadi aku biarkan aja, mungkin dia kangen pikir aku...ternyata berkoarlah Abang, "Oma, aku hari ini mau ke pantai, trus pulang dari pantai mau kerumah Oma ya, sama Kakak dan Adek, Oma tunggu ya..." jadilah Oma dan Opanya nunggu kedatangan cucu2nya sore itu yang katanya mau langsung dari pantai, padahal sungguh hari itu aku dan suamiku nggak ada rencana kemana-mana, karena suamiku ada kerjaan. Meranalah si Oma dan Opa tercinta nunggu kita makan malam, ya ampun abang..Oma serius denger khayalan Abang, ya percayalah orang tua itu. Besoknya aku yang diphone "kok nggak jadi datang" waduh gawat mertua nungguin...hehehe...maap Ma, Abang tidak bermaksud menipu, cuma khayalannya mau kepantai dan jalan2.

Nggak cuma Abang, Kakakpun begitu, tiap hari bisa telpon Ayah, Nini, Kai, ke HP ku, ampun mana siang2 kan tarif phone mahal, kadang waktu kuliah di HP ku sudah ada miscal 5 x dari rumah, aku suka panik, bela2in keluar kelas call back kerumah takut ada yg sakit or jatuh, ehh ternyata cuma si Adek yg maen2 phone "Bunda ya ? Bunda lagi ngapain...?" That's it !!
Aku mau kunci, takut nanti ada yang urgent dengan anak2ku, si Mbaknya nggak bisa hub aku. Tapi kayaknya semakin anak2 besar hrs ada perubahan peraturan lagi nih, phone rumah di kunci, dipake hanya kalau perlu.

Asal tahu aja tagihan ku bulan ini naik 100%. Duh.....

Wednesday, February 08, 2006

Nestem

Nestem = Nesya Item, inget bubur nestem ? jaman dulu ada tuh bubur bayi merek itu, tapi kemudian jadi trademark gue waktu kecil, tante2 gue pasti panggil gue begitu, Entah kenapa dulu itu gue dibilang item, hideung, gelap dll. padahal bagi gue ada temen2 yg lebih item dari gue, dan disekolah juga nggak ada yang bilang gue item ? Mungkin karena saudara2 sepupuku dan tante2ku banyak yg agak bule, katanya keturunan Mbah Laki gue, Betawi asli tapi kulitnya putih cemplang kayak bule, matanya hijau, sementara gue beda sendiri, adek gue aja yg laki2 dua2nya lebih terang dari gue, waduh !...Ibu dulu selalu membelikan gue baju warna terang katanya biar "ngangkat", kalo bikin baju kembaran sama sepupu gue yg seumur, pasti gue warna kuning or putih sementara sepupuku boleh merah, biru dll, hanya karena dia lebih putih dari gue.

Aku nggak tahu apa karena dari lahir gue sudah item atau karena produk "ekonomi lemah" yang menyebabkan aku hrs berjemur matahari pulang pergi sekolah, dari SD sampai kuliah...jalan kaki tiap hari 1-2 km, panas2an. Jadilah hitam keling.

Tapi Tuhan emang maha adil, cuma "ngelingin" gue waktu kecil doang, sudah lulus kuliah dan kerja lumayan terangan sih gue (kata ibu gue lumayan nggak hideung lagi). Mungkin sudah ada sedikit perawatan dan ada duit buat naik taksi. Untung juga suami gue bisa nyediain mobil, walaupun bukan keluaran baru tapi nggak buat gue berjemur matahari lagi.

Tuesday, February 07, 2006

Aku cuma punya semangat

Mulai lagi buka buku2 setebel bantal, mulai lagi menembus kemacetan sore2 sambil ngejar bis, mulai lagi pulang kerumah hampir tengah malam, capek tapi aku bisa menikmati...alhamdullilah. Aku cuma punya semangat....
Penyesalan selalu datang setiap malam kalau aku lihat anak2ku sudah tidur waktu aku pulang. Sementara paginya aku cuma sempat membangunkan mereka dan memberi masing2 susunya, aku harus sudah berangkat. Semua komunikasi hanya lewat telepon dari kantor. Tapi anakku adalah anak2 hebat, belajar mengerti dikala usianya sangat muda, tapi aku janji ada waktu aku harus kembali ke keluargaku, ke anakku, kerumah...aku janji..aku cuma punya semangat.......

 

(c)2009 Soulmate. Blogger Templates created by Deluxe Templates Redesign by Mung Bisnis