Sunday, January 23, 2011

The Cars Cake - Nadhif Birthday





Ulang Tahun Nadhif ke 8, kali ini bunda mau menepati janji untuk membuatkan Nadhif kue Mobil...setelah browsing sana sini, nyontek model the cars, walaupun warna merahnya nggak dapet karena terlalu takut mewarnai fondant dengan warna merah nge jreng, akhirnya cukup puas dengan warna mobil pink plus biru dan hijau. Adek Nadhif juga gak protes...ya sudah, jadilah cake mobilnya.

Tidak puas dengan hanya cake mobil, bunda buat juga cupcake nya, ditambah dengan rumput2 dari buttercream dan bendera merah putih hitam yang diprint di kantor trus ditempel ke tusukan gigi, hehe..jadi deh bendera.

Pembuatan mobil2annya dicicil dikit-dikit di kantor, kebetulan bos lagi pergi liburan, jadi sempet buat mobil2 kecil di meja kantor. Temen2 kantor sedikit bengong ngeliat gue ngebentuk mobil, dipikir gue main plastisin..hehehe..demi anak niih

H-1 kebetulan ada arisan temen2 suami, dan seperti biasa kalau sudah kumpul pulangnya menjelang tengah malam...mmmhhh bener kan jam 11 malam baru sampai rumah, baru mulai nge bakar cake jam 12 malam, buat cupcake jam 1 pagi, cake dan cupcake dibuat dengan butter cake 2 telur nya NCC seperti resep cupcake waktu ultah ayah. Semua cake di buat selesai cake baking jam 3 pagi, sudah gak kuat, tidur dulu sebentar. Jam 7 pagi harinya baru deh dekor cake dan cupcakenya. Untung mobil2 fondantnya sudah dicicil dan sudah jadi semua. Tinggal oles oles buttercream dan hias2 cakenya, trus ditaruh deh mobil fondantnya diatas rumput2 buttercream plus jalanan mobil dari fondant hitam. Sekeliling cake ditempel dengan coklat pagar, yang juga dibuat malamnya. Untuk cupcakenya hanya dihias rumput dari butter cream, taruh mobil2an dan sebagian cupcake diswirl dengan buttercream plus ditambah dengan edible image foto Nadhif. Lengkap sudah kue Nadhif

Alhamdulillah jam 9 pagi jadi kue nya....Happy Birthday Adek Nadhif.....Bunda Love u

Monday, January 17, 2011

Recipe Kepiting Saus Padang



Sudah sebulan ini kepingin makan kepiting yang dijual di seafood. Cuma makin penasaran masak sendiri waktu ngeliat kepiting dijual di pasar. Harga di resto / seafood walau hanya di seafood tenda, lumayan nguras kantong, padahal kalau di pasar kepiting hidup sekilo nya hanya 50 ribu untuk 3 buah kepiting yang besar. Yuuukk, kita coba bikin. Alhasil minggu kemarin berhasil mengolah kepiting dari pasar menjadi Kepiting saus padang yang setara rasanya dengan seafood berkelas, asiiikkk, besok-besok bikin aja ngga usah beli, kemahalan, bisa 3x lipat harganya. Rasa? weiitsss, mantapp, heheeh muji diri sendiri, maap yak..


Kepiting Saus Padang

Bahan :

3 buah kepiting (kurang lebih 1kg)
dibelah dan dibersihkan, serta bagian cangkang digeprek supaya mudah waktu memakannya, dan bumbu bisa meresap waktu dimasak
Garam + Merica secukupnya utk ditaburkan
Minyak untuk menggoreng

Bumbu :
8 Bawang Putih cincang
5 Bawang Merah cincang
5 sdm saus tomat
5 sdm saus sambal
5 sdm saus tiram
2 cm jahe
2 lembar daun Bawang iris besar
garam
merica
2 gelas air putih / sesuai selera

Cara membuat :

Lumuri kepiting yang telah dipotong dan digeprek dengan gram dan merica, gorang dalam minyak sampai terendam, sebentar saja, tiriskan.

Tumis bawang merah dan bawang putih dengan sedikit minyak sisa menggoreng kepiting, masukan semua bumbu kecuali daun bawang, tumis sebentar, masukan kepiting yang telah digoreng, masukan air sampai agar kepiting sedikit terendam, masak sampai bumbu meresap, aduk rata, terakhir masukan sebagian daun bawang, aduk sebentar, angkat, tabur dengan daun bawang sisa, hidangkan.

Thursday, January 06, 2011

Kue Soes






Ini ada lagi kue yang mudah tapi karena belum pernah buat ya nggak pantas kalau dibilang mudah, hehehe supaya nggak penasaran, ketemu rumus resepnya Mbak Tjita dari Surabaya, mari mbak numpang nyontek resep, malah diblog nya digambarkan langkah-langkah pembuatannya. Heheh masih kalah cantik dari tutor nya tapi lumayan lah, besok-besok bikin lagi lebih cantik aahh.....

Kulit Soes by Cita
Bahan :
200 ml air
100 g margarin/mentega
100 g terigu protein sedang/tinggi
3 butir telur

Cara Membuat :

Olesi loyang yang akan dibuat memanggang sus dengan margarin/mentega.

Didihkan air dan margarin/mentega. Matikan kompor.

Masukkan terigu sekaligus kedalam larutan air dan margarin tadi, aduk rata lalu nyalakan kembali api kompor. Aduk terus adonan hingga kalis (tidak menempel didinding panci), matikan api kompor dan angkat.

Pindahkan adonan di baskom untuk mendinginkan adonan.
Mixer adonan sebentar untuk menghilangkan uap panasnya.

Setelah adonan dirasa sudah mendingin atau sedikit hangat, masukkan telur satu persatu sambil terus dikocok hingga adonan menjadi kesat (seperti kalis tapi lembek).

Itulah kenapa memasukan telurnya sedikit demi sedikit, karena untuk mengontrol adonan agar tidak terlalu encer sehingga bisa displuit.
Untuk mengocoknya juga tidak harus dengan mixer, dengan whiskpun juga bisa dilakukan dan tidak mengubah hasil akhirnya. Siapkan plastik segitiga dan spluit yang diinginkan untuk mencetak.

Cetak adonan sus di loyang sesuai selera, kalau aku mencetak dengan menggunakan spuit Wilton 1 M.

Panggang adonan sus di oven bersuhu minimal 200 derajat Celcius dengan api bawah. Sus butuh panas yang tinggi untuk membuat adonan mengembang sempurna dan kopong ditengahnya. Panggang kurang lebih 30 menit atau hingga berwarna coklat keemasan dan tidak ada busa disekeliling adonan, ini terlihat dari tekstur sus yang kokoh. Juga diperhatikan dalam memanggang sus, pintu oven jangan sering dibuka untuk menjaga suhu oven tetap tinggi

Setelah matang, dinginkan, gunting sedikit bagian sus untuk mengisi isian sesuai selera.

Aku sengaja mencelupkan permukaan kulit sus yang sudah jadi ke dalam Dark cooking coklat cair atau white cooking coklat, plus bisa ditabur kenari/almond, agar permukaan sus tertutup coklat, baru kemudian digunting dan diisi dengan vla susu. Anak-anak suka dengan kulit sus dilapisi coklat

Resep Vla isi
Bahan:
2 btr kuning telur
50 gr tepung Maizena
500 ml susu segar
75 gr gula pasir
1 sdm rhum (optional)

Cara membuat:

Cairkan tepung maizena dengan sebagian susu, kocok lepas kuning telur, satukan. Sisihkan.
Didihkan susu dan gula pasir sambil diaduk hingga gula larut. Tuang larutan tepung maizena, aduk cepat dan rata, biarkan mendidih sekali lagi. Angkat. masukan kedalam kulit sus setelah dingin

Tuesday, January 04, 2011

Para Penyemangat itu

Membaca sebuah curcol atau curhat colongan dari seorang teman yang merasa gagal, sedih dan menjudge dirinya tidak berbakat dan tidak bisa membuat kue walaupun sudah berkali kali belajar dan mencoba. Saya jadi tergelitik untuk mengcopy paste baik curhatannya maupun nasehat2 dan penyemangat2 membalas email curhat tersebut :

Rini
"waktu brenti krja 2 tahun lalu kebayang deh mau coba banyak resep kue2, pokoke yg indah2 deh.. eh ternyata o trnyata..nurutin nasihatnya bu fat bikin yg gampang dulu..bubur sumsum..lulus..selanjutnya..gagaaaalllll terus.
bikin martabak manis resep mami stela kok ya ga banyak bolongnya..jadi waktu dipotong kaya kue bukan martabak
bikin kue cubit kok ya kayaknya ada yg kurang..bawahnya juga agak gosong pdal dahpake api kecil banget
bikin kue pancong kok ga seenak yg diabang-abang..
bikin kue cucur..lengket ket..
bikin cireng juga gak kenyel enak gitu....anakku ogah tu makannya :))
pdhal pengin banget bisa bikin jajanan secara di johor sini kue jajanan terbatas banget variasinya.
pdhal jga pengin bnget bisa ngenalin makanan (jajanan) khas indonesia ke ttangga2.
boro2 ngayal bisa bikin kue cantk kya mba rindu n suhu2 lain...:(
jadinya pengin beli mikser mikir dulu (kepake gak ya..), ngeliat oven, pengin, tapi balik lagi kebentur prasaan takut sia sia

akhir april smpai awal mei depan mo balik jkt..kalo ada kursus ncc tuk bikin kue2 jajanan saya pasti pengin ikut...
nanti kalo udah nambah ilmunya masih gagal juga berarti emang saya cuma bisa masak gak bisa bkin kue"


Daaan setelah itu, banyak email simpati yang memberikan dorongan, semangat, motivasi dan bahkan cerita pengalaman pribadi sekaligus curhat juga karena mempunyai pengalaman yang sama tetapi kemudian menemukan jalan suksesnya.

Tersentuh dan sangat termotivasi dengan email-email balasannya, aku kutip beberapa kalimat dari email2 sahabat yang sangat memotivasi saya untuk tidak pernah berhenti belajar dan mencoba. Karena saya pun seringkali gagal dan putus asa dalam membuat kue.

Citra Kusuma :
http://radissacakecatering.blogspot.com/
"Karakter orang ternyata emang berbeda - beda ya. Ada yang gagal sekali, menangis 2 hari. Ada yang gagal maning gagal maning, ya cuma cengengesan aja mentertawakan diri sendiri, lalu mencoba lagi.

Mungkin Mbak Rini perlu sesekali ketemu suamiku, salah satu saksi sejarah betapa panjaaaaang perjuangan ku mendapatkan cake yang nggak bantet, risoles yang nggak pecah, bubur sumsum yang lembut, kulit pastel yang renyah, kuker yang legit dan cantik. Waktu demi waktu *halahhh* dilalui dengan penuh rasa geli dan acara mentertawakan diri sendiri itu sudah jadi cerita sehari -hari. Malah sekarang suami sering nggodain, kangen ama kue yang bantet. Padet berisi dibading chiffon cake yang lembut ringan itu. Hhehehee.

Jadi inget pembicaraan singkat dengan mbak Rindu di Teras Kota sewaktu Acara Demo kemaren. Mbak Rindu cerita, merasa kemungkinan "tak terberkati" dengan urusan dekor butter cream ( ini juga terjadi pada Lily Tyu, ya kan Ly...). Sementara kita tahu mbak Rindu dan Lily Tyu termasuk orang - orang berbakat dalam urusan dekorasi fondant. Sebaliknya, aku sendiri jauuh lebih nyaman berurusan dengan Whipcream, Buttercream, dll. Kalau disuruh bikin figurin, hadeeuhhh...berkerut kening dulu deh nerima orderannya. Hahhahhaaa..ujung - ujungnya lempar order.*ihikk

Pernah juga berbagi cerita dengan Mbak Peni, sang maestro dekorasi cake kita. Betapa Allah sedang berbahagia ketika menciptakan jiwa seni di diri Mbak Peni, hehhehee. Semua yang dihasilkannya, tidak ada yang tidak indah. Tapi sebaliknya Mbak Peni sendiri bilang, sering tidak habis pikir ada orang - orang tangguh dibalik pekerjaan catering. Jumlah orderan banyak, tidak jarang harus begadang bahkan tidak tidur semalaman. Nah, lho jadi siapa lebih jago dibanding yang lain?

Yang Mbak Rini coba kan kue - kue tradisional, yang memang tidak gampang. Barangkali malah ketika membuat cake, mbak Rini tidak perlu melalui cerita sepanjang ceritaku melalui kebanteta-an demi kebantet-an *jiaahahhahha. Kuncinya ya harus tidak pernah berhenti berusaha, sesulit apapun itu"


Marlian Masri
http://dapurajaib.co.cc/
"jadi mau ikutan curhat ,melirik dari pengalaman lian yang sama sekali ga bisa apa2 dan tidak punya apa2 dan sampai bisa bakulan kue ,dan memang berpikir positif itu yang bikin saya berubah ,jangan tanya berapa modal kerugian karena bikin kue yang gagal ,klapertart yang bolak balik di komplain pemesan karena kurang pas dengan selera mereka sampai menemukan yang pas ,tapi ya itu mba semua lian lakukan dengann usaha dan niat yang terbaik ,kalo pun gagal ada pelajaran yang bisa diambil ,hidup kita bukan hanya di dunia mba ,bagi lian walaupun kita bikin kue gagal dan menurut kita jadi mubazir karena buang2 bahan tapi ternyata bahan yang kita beli dan mubazir itu ada rejeki tukang telur ,dan tepung ,yang kita beli ,setidaknya masi ada hal yang baik kita buat orang lain .."


Meinawati
http://saga-kitchen.blogspot.com/
"Setelah sekian lama ikut kursus ini itu, ternyata minatku bukan di BDCK yg cantik2. Banyak alasannya sih, dari yg kayaknya bikin kue gak bisa rapi, ide yg terbatas, gak pinter bikin figurin...hehehe... Walaupun ada beberapa pesanan yg datang dan konsumen puas, tapi kayaknya mengerjakannya membutuhkan effort yg lebih buatku. Ibaratnya kalo temen-2 bisa mengerjakannya dengan bersiul-2, aku mengerjakannya dengan nyureng, stress..hehehe...

Tapi ternyata aku enjoy dengan kue kering dan snack. Akhirnya sekarang lg pengen menambah spesialisasi kuker dan cake (bukan yg cantik tapi..)
Trus alhamdulillah, walopun jual bebek cuma via milis dan dari mulut ke mulut, tapi sudah punya pelanggan setia"


Tita Arsita
http://www.homemadecuisine.blogspot.com/
"Mbak, saya kursus fondan di ncc dari th 2005 tapi baru 2 kue fondan yg selamat jadi kue utuh (yg satu ya hasil kursus itu, hahaha), yg lain2 letoy smua krn ALhamdulillah saya dikaruniai tangan yg selalu basah berkeringat :)
Tapi krn saya enjoy masak, ya udh saya nikmati aja masak, lama2 jd sering modifikasi dan coba2 ikut lomba, mulai dr 17-an, lomba nasgor ncc sampai tabloid/majalah, entah udh brp puluh lomba sy ikuti. Yg terakhir cm krn nasi goreng, bisa dikirim ke world expo di china mewakili indonesia, pdhl apa sih kerennya nasi goreng, hehe...
Jadii.. Jangan menyerah ya mbak, maju terus..suatu saat akan memertik hasilnya"


Erlin
"kadang kadang aku juga suka ngerasa bakat ga sih bikin kue? suka pengen nangis kalo bikin kue yang sering aja masih ga bagus (apa lagi kalo buat jualan). sempet sampai baking ulang, dll. dipikir2 hitung2 latihan ada yang bayarin, tapi kalo pas prakteknya, udah cape pol (bikin kue kering) tapi hasilnya ga memuaskan, stres mesti bikin ulang karena buat jual. Untung dari jualan malah buat budgetnya kue yang gagal. PROSES PEMBELAJARAN YANG MELELAHKAN."

Dan Akhirnya curhat ditutup dengan nasihat seorang Ibu, Guru, Kakak, dan Sahabat yang tidak pernah berhenti memberikan ilmu dan dorongan2nya :

Ibu Fatmah Bahalwan
“nanti kalo udah nambah ilmunya masih gagal juga berarti emang saya cuma bisa masak gak bisa bkin kue”

Sengaja saya kutip kalimat diatas dari email curhat yang dikirim oleh Rini Indah dalam rangka ingin memberikan penekanan bagaimana kita belajar berpikir positif. Seorang yang berpikir positif tidak akan mengatakan bahwa dirinya “Cuma bisa masak”, tapi dengan bangga dia akan katakan bahwa “saya bisa masak!”. Karena ketrampilan memasak adalah sebuah kelebihan tersendiri yang dimiliki oleh seseorang yang patut disyukuri.

Dari pengalaman saya mengajar, banyak sekali diantara siswa NCC (kalau boleh sy sebut begitu) yang sangat pandai membuat kue dan menghias kue secara luar biasa, tapi mereka tak bisa memasak. Saya yakin bila mau, sebenarnya mereka juga bisa memasak. Akan tetapi begitu cintanya pada kue membuat mereka tidak menekuni ketrampilan memasak secara detail.

Bila dijabarkan secara profesional memasak dan membuat kue adalah bidang yang berbeda. Bahkan profesi decorator dan bakers juga sangat berbeda. Bila kita lihat di Bakery atau Hotel, pekerja bidang dekorasi kue dan pembuat kuenya sendiri berada dalam tempat yg terpisah.

Saat sy menulis email ini kebetulan saya sedang menulis juga sebuah artikel yang menceritakan bagaiman seorang Niken Larasati akhirnya memilih menjadi “tukang nasi bakar” diantara hiruk pikuknya bisnis cake cantik dengan hiasan fondan figurin. Bukan berarti Niken tidak bisa membuat dan menghias kue, tetapi bila ternyata nasi bakar lebih dapat membuatnya merasa nyaman, ini adalah pilihannya.

Well, saya hanya ingin mengajak kamu untuk lebih banyak bersyukur dan berpikir positif. Karena tidak ada satu kue-pun yg tidak bisa dikerjakan oleh siapapun. Syukuri saja dulu apa yg sudah km bisa, dan ayo belajar lagi untuk kue-kue yang kamu ingin bisa. Bila kemaren masih gagal, itulah sebuah perjalanan untuk bisa. Artinya km harus belajar lebih baik lagi untuk bisa. Jangan pernah sekali-kali menghukum dirimu sendiri dengan mengatakan bahwa kamu tidak berbakat membuat kue. Karena menghukum diri sendiri dengan cara demikian adalah dosa.



Monday, January 03, 2011

Pie Susu


Pie Susu jadi andalanku di HMFF 2011




Oleh-oleh khas Bali selain kacang disco yang aku tahu Pia Legong dan Pie Susu. Kebetulan anak-anak suka pie susu, tapi aku penasaran dengan bentuknya yang tipis dan kurang berasa susunya. Kenapa tidak buat sendiri dengan isian vla susu yang lebih tebal ? bongkar-bongkar resep, cari info sana sini akhirnya dapat inspirasi dari mbak Yuli smile cake , nyontek ya mbak, resepnya mudah nih :

PIE SUSU

bahan kulit pie :
160 gram terigu
100 gram margarin
aku tambahkan 1 sdt gula halus
uleni bahan kulit hingga kalis atau tidak menempel di tangan
cetak di loyang pie kecil2 atau besar kemudian sisihkan
Apabila masih terlalu kering untuk bisa dicetak, bisa tambahkan air es 1-2 dsm sampai bisa dicetak
Bahan isi - vla susu

6 kuning telur
1 kaleng susu kental manis (kalau tidak suka terlalu manis bisa dikurangi)
1 st pasta vanilla
air panas 200 cc
Aduk bahan isi sampai larut semua, saring agar serat telur tidak masuk
setelah itu tuang kedalam cetakan pie yg sudah terisi adonan kulit.
Panaskan oven terlebih dahulu.
Panggang pada suhu 160 derajat kurleb 45 menit
Aku menggunakan cetakan pie standar, bisa jadi 20 buah

Paling enak kalau dihidangkan dingin....
Jadinya kulit pie yang renyah, isi vla yang manis dan terasa susunya, tebal dan lebih enaaaakk dari pie bali, puass banget

 

(c)2009 Soulmate. Blogger Templates created by Deluxe Templates Redesign by Mung Bisnis