Pantai Dreamland- Pecatu.
It's amazing
Dreamland
Sisi lain Tanah Lot
Yang pasti Liburan kali ini bisa disebut Fun Educational Trip, sambil liburan tetapi memberikan sesuatu pengetahuan pada anak-anak salah satu pulau dan budaya Indonesia yang sudah dikenal dunia. Makanya route tournya pun lebih banyak ke tempat wisata dibandingkan tempat hiburan dugem seperti dulu ayah ibunya datangi kalau ke Bali..hehehe....
Browsing dari Bulan Juli, untuk keberangkatan musim libur Desember 2010, harga tiket semua pesawat sudah penuh untuk promonya, maklum high season, sedikit diatas harga rata-rata, tapi dengan pertimbangan Insya Allah bisa tertutup dananya, akhirnya diambil tgl 19 s/d 24 Desember 2010, Alhamdulillah pass bener Bunda ambil tanggal dimana anak-anak sdh terima rapor dan mulai libur akhir tahun.
Tiket, sukses dipesan, tinggal cari hotel, dapat harga dari Panorama Tour harganya sama dengan Raja Ticket, sepertinya mereka satu group. Setelah beberapa minggu searching hotel di Bali, perlu waktu untuk bisa menyesuaikan segalanya, bolak balik buka website hotel dan telpon hotel di Bali, dicari yang sesuai budgetnya, tempat tidurnya, lokasinya, fasilitasnya, plus feeling seorang traveller. Alhamdulillah dapat di Puri Dibia Hotel dan Vilarisi di Kuta. Masalah Hotel pun selesai.
Terakhir adalah mempersiapkan tujuan wisata dan transportasi, kembali browsing bolak balik, tujuan2 wisata Bali yang paling sering dikunjungi wisatawan, tetapi juga cocok untuk dikunjungi anak-anak. Selain itu beberapa minggu sebelum keberangkatan kita coba pesan mobil sewa dan driver. Setelah Itinerary dibuat beserta budget dan tujuan wisata, barulah bunda sodorkan ke ayah...silahkan diperiksa ayah, ada yang kurang cucok? hehehe...untung si ayah setuju-setuju saja. Tour Plan, Done. Let's go holiday kids.....
Minggu, 19 Desember 2010
Pesawat take off jam 19.20, tiba Denpasar pukul 23.00 dengan delay 20 menit. kebetulan pergi bersama adik ipar ku Dian yang menyusul suaminya, adikku Reyza yg sdh 2 bulan sebelumnya pindah kerja di Bali. Tiba di bandara Ngurah Rai dijemput Reyza dan sebelum check ini di Puri Dibia Hotel, kita sempat cari makan dahulu, anak-anak kelaparan.
Check in almost midnight, family room yang aku pesan ternyata nyaman untuk kita berlima, dengan satu King size di bawah dan 2 bed besar lantai atas. good choice.
Senin, 20 Desember 2010
Pagi hari kita baru selesai mandi dan breakfast jam 10 pagi, mobil dan supir sudah siap menjemput. Aku tunjukan itinerary ke driver yang sekaligus guide kita, Pak Surya, dia bilang, "Bagus bu routenya" Hehehe...namanya juga nyontek travel pak. Perjalanan hari ini ke arah Utara Bali, Kintamani.
Route pertama ke Istana Tampaksiring, hanya bisa melihat halaman luarnya, karena ternyata kalau masuk harus booking 3 hari sebelumnya, fine. Lanjut Kintamani, setelah 1,5 jam perjalanan dari Denpasar dengan berhenti sekitar 15 menit dari Istana Tampaksiring, kita tiba di atas Danau Kintamani. Dari view point di dataran tinggi terhampar pemandangan Gunung Batur yang indah tertutup awan dipuncaknya, sementara dibawahnya Danau Batur tampak indah membentang di kaki gunung, keren banget pemandangannya. Dengan mobil kita diajak oleh pak Surya menuruni jalan berliku dan sempit tetapi dengan pemandangan yang tidak biasa, hamparan batu-batu besar yang mulai merumput terhampar sejauh mata memandang, batu-batu itu adalah batu vulkanik yang terlempar ratusan tahun lalu pada saat Gunung Batur meletus. Hamparan batu vulkanik itu juga menjadi salah satu pusat penelitian Jepang dan Jerman, hebat. Setiba di sisi Danau Batur, ternyata tidak ada tempat peristirahatan, hanya ada pemandian air panas. Jadi kita hanya makan pagi di dalam mobil dengan bekal nasi bungkus yang sempat aku beli didepan hotel. Alhamdulillah kenyang dan puas.
Perjalanan lanjut ke Ubud, dimana ada Monkey Forest dan Pusat Seni Ubud. Di Monkey Forest dengan ticket seharga 20rb dewasa dan 10rb anak2, kita masuk ke dalam hutan yang berisi full monyet2 hehe, ade Nadhif yang stress, takut sama monyet-monyetnya. Dari Monkey forest kita ke pusat seni Ubud, foto-foto sebentar di depan Pura nya. Karena waktu sudah jam 6 sore, kita langsung kembali ke Hotel, sempat mencari makan di Oenpao dulu, resto yang juga sudah kita tahu makanannya, dan terlihat tempatnya nyaman untuk anak-anak karena sudah seharian jalan. Jam 20.30 kita tiba di Hotel langsung tidur...night night
Selasa, 21 Desember 2010
Karena hari Senin sudah ke daerah pegunungan, route hari ini kita bermain laut. Pantai Tanjung Benoa, sesuai rencana mau mengajak anak-anak untuk Watersport. Berbagai pilihan permainan air ditawarkan, dengan harga yang relatif sama untuk setiap operatornya, untungnya aku sudah browsing, sehingga untuk tawar menawar harga akhirnya sesuai dengan informasi di internet, hehe makanya jangan malas browsing cari info biar nggak dibohongin. Kita pilih Snorkling dan Banana Boat untuk berlima, sekaligus naik Glass bottom boat, perahu yang dasarnya kaca supaya bisa melihat ikan dan karang di dasar laut. Puas rasanya memperkenalkan snorkling kepada anak-anak, mereka bisa melihat pemandangan dasar laut dari permukaan laut sekaligus memberi makan ikan-ikan laut......Beautiful.
Setelah puas bermain laut, perjalanan dilanjutkan ke Patung Garuda Wisnu Kencana / GWK, tiket masuk pr orang 20rb tetapi sudah including, sketch painting, tattoo, dan Tari Kecak. lumayan murah dengan paket sebegitu banyak. di GWK kita cuma melihat patung raksasa Wishnu dan kepala burung Garuda, serta bukit kapur yang terbelah belah, standar GWK laah, hanya memperkenalkan pada anak-anak.
Dari GWK perjalanan dilanjutkan menuju Uluwatu, Pura yang terletak di ujung selatan pantai Bali dan berada di puncak tebing, aiiih indaah sekali pemandangan tebingnya. Dari ketinggian ratusan meter diujung tebing berdiri Pura Uluwatu, dari pinggir Pura terlihat tebing curang dan deburan ombak memecah karang dibawahnya, dramatis. Kebetulan udara mendung, sehingga kita tidak sempat melihat sunset, tidak apa, tanpa sunset pun pemandangannya sudah sangat amazing.
Jam menunjukan pukul 18.30, ketika kita meninggalkan Uluwatu. Mencari makan malam dahulu, sebelum kembali ke Hotel. Tengah malam, aku sempat penasaran dengan Nasi Pedas Bu Andhika yang berada persis diseberang hotel, buka 24 jam lagi. Aiihhh ternyata enaaak, tengah malam makan nasi 2 piring plus lauk pauk yang bikin nangis, top and recommended. Hari kedua yang tetap menyenangkan.
Rabu, 22 Desember 2010
Hari ke 3 di Bali, waktunya pindah hotel...pagi-pagi kita sudah check out, setelah makan pagi di hotel langsung menuju Hotel Vilarisi di jalan Melasti-Kuta, hotel yang terletak mendekati pantai Kuta plus swimming pool. Kita hanya bisa check ini dan titip barang karena belum bisa masuk kamar, masih jam 10 pagi.
Perjalanan hari ini adalah menuju Bedugul, arah timur utara Denpasar. Bedugul adalah dataran tinggi berudara sejuk dan memiliki pemandangan alam yang indah. Sepanjang perjalanan menuju obyek wisata Danau Beratan, terhampar sawah-sawah terasering dan pemandangan kota Denpasar dari dataran tinggi Bedugul, beautiful. Setibanya di Danau Beratan, ternyata tidak ada biaya apapun. Masuk ke area wisata Danau Beratan disambut taman yang rapi, terawat dengan lapangan rumput hijau dan luas. Ketika tiba persis dipinggir danau, Wowww...ada Pura berdiri di tengah Danau dengan indahnya. Pura Ulundanu. Two thumbs up. Udara dingin dan suasana sejuk dan hening membuat betah berlama-lama berada di pinggir Danau. Jauh diseberang danau terlihat bukit hijau tertutup kabut diatasnya. Narsis abis2an deh dengan latar belakang yang kereen bangett, jadi foto2 terusss.....
Setelah puas memandangi Pura Ulundanu ditengah Danau dan duduk-duduk di Taman Pura yang bersih itu, kita lanjut mencari rumah makan yang kebetulan berada di tepi tebing tinggi dengan pemandangan yang langsung kearah sawah-sawah dibawahnya. Hujan yang turun semakin membuat udara semakin dingin menusuk kulit. Anak-anak jadi lahap makan di udara dingin seperti ini. Alhamdulillah nikmat makan siang hari itu.
Setelah beristirahat siang, jam 14.30 perjalanan lanjut ke arah Tanah Lot. Perjalanan memakan waktu 1,5 jam, tiba di Tanah Lot jam menunjukan pukul 16.00 . Tanah Lot sudah beberapa kali dikunjungi aku dan suamiku, tapi untuk anak-anak adalah yang pertama kalinya. Mereka diperlihatkan Pura Tanah Lot yang terletak di atas karang di pinggir pantai. Kebetulan sedang ada upacara agama, umat Hindu melakukan sembahyang dengan pakaian putih-putih, sama sekali tidak merasa terganggu kekhusyukannya oleh ramainya turis2 yang menyaksikan keindahan pantai dan Pura Tanah lot, sebuah toleransi beragama yang sangat besar dari penduduk asli Bali. Sejenak anak-anak bermain di pantai berkarang tanah lot, ombak yang kencang dan garis pantai yang indah. Awalnya mau melihat sunset, tetapi masih harus menunggu 1 jam an lagi, dan Tanah lot mulai ramai didatangi wisatawan yang juga ingin menyaksikan keindahan sunset dari atas karang. Anak-anak sudah mulai resah karena sudah Tanah Lot makin ramai. Akhirnya diputuskan jam 17.30 kita kembali ke Denpasar.
Malam ini rencananya kita mau makan malam seafood di Jimbaran. Biasanya aku dan suami makan malam di pinggir pantai langsung sambil mendengar deburan ombak malam hari plus melihat pesawat take off dari Bandar udara Ngurah Rai di kejauhan, kereen lampu2 nya. Tetapi malam ini karena hujan cukup deras jadi kita makan malam di dalam restonya, hanya melihat pantai dari dalam resto. Mmhhh...harga cukup mahal, hehehe berasa yaa...secara biasanya kita di Jimbaran selalu diundang dan ditraktir makan oleh kantor masing-masing, tanpa membayar dengan kocek sendiri. Tapi puaslah, seafood nya masih segar dan manis. Kali ini rombongan ditambah Dian dan Reyza adikku yang sudah menetap di Bali, jadi malam itu kita ber 7. Kembali dari Jimbaran hampir midnight, capek dan puas. malam pertama di Vilarisi Hotel.
Kamis, 23 Desember 2010
Hari ini kembali jadwal ke pantai, walau pantai Kuta hanya berjalan kaki sebentar dari Hotel, tapi rasanya pantai Kuta sudah terlalu crowded menurut aku, tidak nyaman lagi untuk bermain main pantai disana untuk anak-anak. Jadi hari itu pilihan nya kita ke Dreamland saja. Pantai yang sudah mulai banyak dikunjungi wisatawan, namun karena akses menuju Pantai Dreamland tidak semudah Pantai Kuta, membuat pantainya terasa masih lengang dan bersih. I die with Dreamland deehhh...Akses menuju pantai Dreamland agak jauh dari main road jalan raya Uluwatu, masuk melalui kompleks elite Pecatu indah, dan kemudian masuk kawasan Klapa Entertainment, milik Tomy Suharto. Tetapi setelah menuruni tebing menuju pantai, tiba-tiba sejauh pandangan mata terhampar pasir putih dan laut lepas yang indaah sekali. Ombak yang tidak terlalu besar untuk bermain dipinggir pantai mengundang anak-anak langsung berlari ke laut berpasir putih...
Udara di pantai awalnya cukup terik untuk bermain pasir, tetapi anak-anak tidak perduli, sampai akhirnya cuaca berganti mendung dan hujan, tidak juga berpengaruh anak-anak tetap bermain pantai, tidak mau berhenti. Baru menjelang sore kita mandi bilas dan kembali ke Kuta.
Sore sampai malam sempat berjalan kaki sepanjang Pantai Kuta dan Jalan Legian, melihat lihat aneka toko-toko berjejer sepanjang Kuta Square, sempat menyaksikan sunset di Kuta Beach, tapi jadi malas berlama-lama, pantai penuh dan crowded oleh wisatawan dan pedagang. Teringat Pantai Kuta beberapa tahun lalu, walaupun ramai tetapi masih nyaman dikunjungi. Entah mengapa Kuta Square dan Jalan Pantai Kuta pun tidak nyaman lagi untuk disusuri pejalan kaki, sudah banyak pembangunan dan galian yang membuat macet serta tidak teratur. Semakin ramai tetapi tidak ditata lebih baik. I miss my Kuta beach....
Jumat, 24 Desember 2010
Sukawati, Denpasar
Bye..bye Bali...