Photo Lengkap bisa dilihat di
Webshoot sini, ada yg salah...apa hayoooo...setting tanggalnya salah, hehe moso tahun 2004...akibat letek, lelet teknology...ndeso katro...
Main Reason : Mengenalkan Kapal Laut pada anak2
Supporting Reason : Mengenalkan wilayah dan daerah2 pada anak2
Bunda & Ayah's Reason : Jalan2 dong....or nebeng honeymoon (hihikiks....)
Wrong Reason : Schedulenya tumpang tindih...
Final Destination : Palembang
Final Result : Seneng and Puassss.......
Trans Sumatera AdventureAwalnya Bunda sudah lama mau ngajakin anak2 nyebrang laut, cukup hanya nyebrang naik Ferry aja ke Lampung, biar mereka tahu gimana rasanya ke Sumatera via darat dan laut. Kalau naik pesawat saja kan nggak berasa jauhnya, hanya an hour udah nyampe, kurang seru gitchu lokh..
Finally, bapake anak2 memang nggak bole ditantangin jalan2, dia bilang kalau hanya ke Lampung kurang seru, tambahin lagi jauhnya, ke Palembang aja. Hehehe..siapa takut, akhirnya di atur, supaya perginya naik mobil, jalan darat pulangnya naik pesawat, kalau pulang pergi jalan darat, terlalu capek. trus ...Mobilnya gimana, masa ditinggal di sana? tapi kata doi "Udahlah nggak usah pusing, nanti saya atur ". Wuasiiiik...suami kalo lagi baek gini nih gue doyan banget deh, fungsi meringankan masalah berjalan sebagaimana mestinya...hehehe....
Thu to Monday 17, 18, 19, 20, 21 Mei 2007 Long wiken perginya jadi aman...
Kamis, 17 Mei 2007Suami gue itu emang oke kalau disuruh nyetir, mau jam berapa aja, dimana aja dan kemana aja, fleksibel banget, gue sampai curiga apa dulunya dia mantan supir bis malam kali ya ? Secara gue ajak berangkat ke Palembang jam 3 pagi mau aja...Kata gue, biar di Jalan Trans Sumatera kita siang hari, nggak malam hari, serem banyak Bajing luncat. Dari dulu memang begitu, kalau travelling, ayah jadi driver, bunda jadi navigator pegang peta, trus kalau bunda salah baca peta paling2 nyasar berjam-jam, tapi my husband sih ketawa ketawa aja, anggap aja cari jalan baru, gitu katanya....sama2 gila.
Daaan...seperti biasanya,...kalau mau berangkat travelling malam hari, barang2 sudah di packing di mobil dari jam 9 malam, trus kita tinggal tidur istirahatin mata, jam 2 pagi weker gue bunyi, siap2 berangkat, 5 menit sblm berangkat, mobil di panaskan, baru deh anak2 gue dalam kedaaan tidur digotong ke mobil, lengkap dengan piyama, daster dan bantalnya. Bye..bye Jakarta...anak2 masih ngimpi, nggak tahu kalau raganya sudah digotong menuju Pelabuhan Merak, pulessss......
Nyebrang naik Ferry or anggap naik kapal pesiar lah, enak juga, karena masih pagi sih, kebetulan kan habis subuh, jadi masih segar dan dingin sambil memandang laut dan pulau2 kecil, anak2 senang sekali, kebayang sih kalau siang hari wow, panas pastinya di atas Ferry itu. Kapalnya tidak begitu terawat,wc nya woalah jorok banget, gue bela2in menahan panggilan alam daripada harus tersiksa didalam sana.
Perjalanan menyebrang selat Sunda ditempuh 2,5 jam, sampai Bakauheni jam 08.30 pagi, anak2 sudah segar bangun tidur, beberapa kilometer dari Bakauheni, kita cari rumah makan yang lumayan besar dan bersih, buat cuci2 muka, makan pagi dan buang2 yang barus dibuang.
Perjalanan dilanjutkan melalui Lampung Selatan, Bandar Lampung, di Sumatera Selatan, ada 2 jalur menuju Palembang, Lintas Tengah & Lintas Timur akhirnya setelah melototin peta (gue bawa Atlasnya anak gue yg SD lho), sang navigator memutuskan melalui Lintas Tengah, jalannya sepi tapi lebih singkat. Lepas dari Lampung Utara, makin lama jalannya semakin sepi dan mengecil, kadang2 jalannya rusak, hanya ketemu Bis dan truk2 besar, kiri kanan jalan bergantian yg kelihatan hanya kebun singkong, kebun karet, kebun sawit, terkadang persawahan, dan daerahnya cenderung kering. Mobil2 pribadi hanya bertemu sesekali, iih..untung saja siang hari, nggak kebayang sepinya kalau jalan malam hari, mana bawa anak2 lagi. Tapiii didalam mobil kegersangan dan sepi nggak berasa, dalam mobil yang guede itu penuh makanan anak, biskuit, roti, susu, keripik, & buah2an. Belum lagi anak2 yang teriak2, minta disetelin lagu2 dan nonton film anak2, volume tinggi pula, heboh dan rame banget kayak pasar malem, jadi tidak berasa suasana sepi diluar sana.
Sempat mampir di salah satu warung makan kecil, susah bo cari rumah makan yang representative buat istirahat and sholat, jadi seadanya sajalah, yg penting bisa makan dan shalat. Setelah itu lanjut lagi, sempat hujan deras lagi hiii tambah hening lagi nih jalanan.
Ada satu yang gue sendiri baru tahu ternyata di sepanjang jalan sumatera selatan itu yg beragama Hindu banyak yah, sekalian Bunda jelaskan ke Fira, kalau dulunya Sumatera Selatan di duduki Kerajaan Hindu Sriwijaya, jadi sampai sekarang penganut agama Hindu masih kuat disana, hehe lucu juga kadang2 berasa seperti di Bali, karena banyak pura2 kecil didepan rumah2 penduduk.
Masuk wilayah Palembang jam 9 malam, sang supir sudah mulai letoy, untung kita sudah booking hotel, rencana awal mau nginep di Aston, tapi dapat info kalau kamar hotel Horison lebih luas dan bagus, mengingat rombongan anak banyak, jadi perlu dicari kamar hotel yg luas, pilihan jatuh ke
Horison Hotel, Good choice, it's nice staying there. coba klik ajahJumat, 18 Mei 2007Pagi2 Bunda sudah keliling kota naik becak sama Tante Diyan, nggak tahan nunggu Ayah molor melulu, jadi sang navigator gatel kalau kelamaan terkurung di hotel, jam 9 pagi sudah nongkrong depan Mall Palembang nunggu Carrefour buka. Belanja belanji keperluan anak2, dan bekal makanan yg mulai menipis. Balik dari Mall, anak2 sudah ready mau jalan, Fira sudah seperti ABG dengan baju gaulnya, Raihan pake jaket andelan, Adek nadhif...Kecemete iteeem, kalo nggak pake nggak pede.
Hari itu cuma muter2 keliling kota, beli Tekwan, Makan Mpek2, minum Es Mamat, terakhir, kita lihat jembatan Ampera yang membelah sungai Musi, wuiiih..bagus, dummynya Jembatan San Francisco lah..taela, tapi bagus kok bener deh. Pantaslah kalau Pak SBY memberi julukan kota Wisata Bahari untuk kota ini, karena pemandangan pinggir sungainya. menjelang malam jembatan Ampera tambah keren, lampu2 sepanjang jembatan mulai bermain-main warna dan cahaya, Bundanya aja norak liat lampu kelap-kelip gitu apalagi anaknya...
Malamnya makan Mpek-mpek lagi..sampai bosen
Sabtu, 19 Mei 2007Pagi2 sudah siap2 mau naik kapal ke Pulau Kamaro, tau nggak kenapa namanya Kamaro, karena di pulau itu panasnya minta ampun, jadi pelesetan kemarau jadilah Kamaro (hihi). Dipinggir sungai Musi sewa kapal tek-tek 70 ribu bolak balik ke pulau. Awalnya serem juga diatas kapal bermesin tempel berbahan bakar minyak tanah itu, goyang2 sewaktu ketemu perahu gede, hiii sereeem, Adek Nadhif nggak bisa diajak ngomong mukanya tegang, kasihan tapi lucu, apalagi cengdemnya ketinggalan, wah hilang deh pegangan hidup.
Perjalanan dengan kapal tektek dari Jembatan Ampera sekitar 45 menit menuju pulau Kemaro. Bener juga sampai disana pulaunya memang berhawa panas, tidak ada satu daun pun bergoyang kena angin, padahal itu ditengah suangai buesaarr...aneh, wah sudah deh anak Bunda banjir keringet, berkuah semuanya.
Sorenya Bunda dan Raihan sudah harus kembali ke Jakarta, karena jadwal travelling yg bentrok dengan hari Kejuaraan Drumband nya Raihan di Jakarta hari Minggu tgl 20 Mei, Bunda gemana seeh bikin schedulenya kok ngaco kata Ayah. Ya sudah lah, yg penting semua sama2 dapat, Fira & Nadhif tinggal di Palembang melanjutkan holidaynya sama Ayah sd Senin di Palembang, sementara Bunda & Raihan pulang lebih dulu ke Jakarta untuk ikut Drumband Festival besoknya.
Bandara Mahmud Baddarudin II, 19 Mei 2007, 17.00 take off to JakartaBunda dan Raihan pulang berdua..sediiih harus kembali ke Jakarta lebih dulu. Pesen2 Bunda : "Fira & Nadhif jaga Ayah ya biar ngga keluyuran, Ayah jangan bandel ya"
..hihihi...lebih perlu Bapaknya yg dijagain ternyata.
Senin, 21 Mei 2007Bunda & Raihan jemput rombongan kloter kedua dari Palembang, Ayah, Nadhif dan Kakak Fira, Mbak Ria & Tante Diyan di Soekarno Hatta, Alhamdullilah kembali ngumpul juga akhirnya. "Gimana anak2ku, senang liburannya ?"
Sedikit Mengenai Palembang Sebagai sebuah Kota, Pelembang punya banyak julukan, Venesia dari Timur, Kota Seratus Sungai, Bumi Sriwijaya & juga Kota Songket, Kota tua yang usianya lebih dari 3 abad ini memilki eksotisme di setiap sudutnya. Perkampungan warga asli di tepian Sungai Musi, jembatan Ampera dan Mesjid Agung, juga Benteng Koto Besak di pinggir sungai Musi adalah contoh bagian kota yang menjadi landmark penanda cirikhas Palembang, serta berpotensi menjadi tujuan wisata. Pemandangan tiap sore hari ditepian sungai Musi, tuamuda duduk menghabiskan sore di Dermaga beton, anak2 kecil bermain layang2, memancing. Dari Dermaga yang memang dipersiapkan sebagai arena rekreasi masyarakat palembang itu dengan latar belakang deretan pohon palem di pekarangan Benteng Kuto Besak, di kala malam hari suasana lebih dramatis, cahaya dari deretan lampu2 menciptakan warna kuning pada permukaan sungai, dan ketika lampu2 warna-warni jembatan Ampera menyala suasana semakin indah.
Trip to Palembang :
Lama Perjalanan naik mobil t : 14 jam (termasuk breakfast, lunch, pipis2, isi bensin)
Lama naik Ferry : 3 jam (termasuk ngantri naik kapal & nunggu kapal merapat)
Naik Pesawat : Palembang-Jakarta 50 menit (gak berasa)
Hotel yg direferensikan :Horison PalembangAston Palembang
Novotel PalembangJajanan :Mpek2 Candy, Jl. jend. Sudirman
Mpek2 Nony
Pindang Ikan/daging Meranjat & Sambal mangga (nyam..nyam) di Pakjo
Es campur Mamad
Tekwan
Martabak Har
Sambal Mangga
Oleh2 Jl. Dempo :Kemplang Ikan
Aneka Kerupuk Palembang
Lempok Duren
Tempat Jalan2:Jembatan Ampera
Pulau Kemaro
Mesjid Agung
Kebon Binatang
Benteng Kuto Besak
Bye..bye... Palembang...
See you on the next vacation
Jawa Tengah Trip...