Buat sahabat2 tersayang di Tarq, masih inget kertas2 tulisan gue? kemarin dibongkar bongkar, dan ini salah satu salinan yang gue buat Someday in 1994, 13 tahun yang lalu, secara gue dulu lebih banyak nulis2 gak keruan dibelakang buku catetan dibanding catetan kuliahnya sendiri, nah silakan baca-baca, jangan dianggap serius, gue nulis nya ngasal seenak jidat gue aja :
LPK Tar Q One think you should believe..Mahasiswinya cantik-cantik...
1992 Gue masuk sini karena kepepet...
Karena masih terobsesi sama cita-cita menjadi insinyur, jadi gak kepikir-pikir banget...ternyata...krn frustasi abis2an akibat kondisi force majeur nggak keterima di UMPTN, buyar ..., maka dengan kerendahan hati gue untuk memberi kesempatan yang lain masuk PTN, gue jadi ngalah masuk LPK Tarq, ......ngeles aja deh.
Salah satu keuntungan terbesar di LPK Tarq adalah kalau make lipstick tebel2 nggak ada yang protes, bakat gue tersalur lah,...nggak enaknya yaitu nggak ada laki2, padahal kan itu kebutuhan mencari jodo yang paling utama, jadi ya terpaksa plarak-plirik dalam perjalanan pulang dan pergi kampus saja..eh gatel, tapi percuma gak ada hasil, wong adanya supir mikrolet M 19 and M 26 sepanjang kali malang.
Intensitas waktu belajar LPK Tarq lumayan kenceng juga, walau nggak sengoyo SMA gue dulu (sumpah kalau ngoyo, SMA 8 gak ada duanya) tapi tetep pusing lah yaw. Perubahan perilaku gue yang fantastis adalah kaki n paha yang kadar ngablaknya harus terpaksa dikurangin, berhubung kudu pake rok dibawah lutut tiap hari, or gara2 kampus di Pondok Kelapa yang berlokasi ditempat jin buang anak itu puanasnya minta ampun.. alhasil mahasiswinya kepanasan karena gak bole pake kemeja yg panjang lengannya kurang dari 15 cm or dg kata lain bulu keteknya aman rapi tersembunyi. N then bagi para mahasiswi yang derajat panjang badannya dibawah standar, dapat menambah pedenya dengan hak sepatu yang disarankan tinggi..lumayan kan tambah 3 or 5 jengkal....
Di LPK Tarq untuk jadi orang ngetop susyeh banget, berhubung perempuan semua, nggak ada yang perduli satu sama lain. Cuma ada 1 orang yang paling ngetop : Suster Francino (baca: Ino) coba liat aja kalau dia beredar di koridor, semua mahasiswi pasti pura-pura senyum trus langsung kabur, atau ada juga yang spontan narik-narik rok kebawah nutupin lutut padahal pinggangnya turun ke udel...nah itu kan berarti Ino selalu membuat heboh orang-orang yang dilewatinya.
Mahluk hidup berjudul Pria, Laki-laki, Om-om or abang-abang apapun bentuk dan derajatnya, sangat tidak dianjurkan nekat masuk gedung pada jam-jam kuliah, karena dikhawatirkan fungsi kelaki-lakiannya terganggu....entah apa yang terjadi....
Skandal ?......di Tarq?....ada doong macem-macem jenisnya, dosen-dengan dosen, dosen dengan mahasiswi, satpam dengan tukang kebon, suster dengan supir..eh nggak yang ini boong, maaf suster..
Bahasa yang paling utama dipakai di kampus adalah Bahasa Inggris, malah sudah ditetapkan menjadi bahasa pengantar atau secara sempit diartikan sebagai bahasa pengantar kegagalan utama, trus bahasa pengantar (kegagalan) yang lain adalah bahasa steno, sampai ngisi absen aja pake lambang V untuk hadir dan X untuk bolos, hebat kan ? Tarq.....
Tempat favorit di LPK Tarq adalah kantin or Bedeng panggilannya, tapi sepertinya fungsi utamanya sudah bergeser menjadi tempat cabut dan buat PR, Tempat lain yang juga menentukan kelangsungan harkat hidup orang banyak, khususnya menjelang ujian, yaitu tempat Photo Copy ! menyediakan berbagai bocoran, jawaban (mending bener lagi), kisi-kisi or mungkin soal ujian yang susah payah didapat dengan sedekah rayuan gambreng ke dosen, lumayan kan rayuan bagian pacar disisihin dikit untuk mendapat nilai C (baru C lho belum A).
Gue sekarang bisa bilang...nggak nyesel masuk sini...
One of LPK Tarq member
1994
Dengan rasa hormat yg setinggi-tingginya untuk Suster Francino CB yang sekarang sudah dipanggil oleh Nya. Terima kasih Suster.
Kalau bukan karena kedisiplinan beliau, mahasiswi didikannya tidak akan menjadi Sekretaris2 yang handal, berakhlak, dan bermoral tinggi.
LPK Tar Q One think you should believe..Mahasiswinya cantik-cantik...
1992 Gue masuk sini karena kepepet...
Karena masih terobsesi sama cita-cita menjadi insinyur, jadi gak kepikir-pikir banget...ternyata...krn frustasi abis2an akibat kondisi force majeur nggak keterima di UMPTN, buyar ..., maka dengan kerendahan hati gue untuk memberi kesempatan yang lain masuk PTN, gue jadi ngalah masuk LPK Tarq, ......ngeles aja deh.
Salah satu keuntungan terbesar di LPK Tarq adalah kalau make lipstick tebel2 nggak ada yang protes, bakat gue tersalur lah,...nggak enaknya yaitu nggak ada laki2, padahal kan itu kebutuhan mencari jodo yang paling utama, jadi ya terpaksa plarak-plirik dalam perjalanan pulang dan pergi kampus saja..eh gatel, tapi percuma gak ada hasil, wong adanya supir mikrolet M 19 and M 26 sepanjang kali malang.
Intensitas waktu belajar LPK Tarq lumayan kenceng juga, walau nggak sengoyo SMA gue dulu (sumpah kalau ngoyo, SMA 8 gak ada duanya) tapi tetep pusing lah yaw. Perubahan perilaku gue yang fantastis adalah kaki n paha yang kadar ngablaknya harus terpaksa dikurangin, berhubung kudu pake rok dibawah lutut tiap hari, or gara2 kampus di Pondok Kelapa yang berlokasi ditempat jin buang anak itu puanasnya minta ampun.. alhasil mahasiswinya kepanasan karena gak bole pake kemeja yg panjang lengannya kurang dari 15 cm or dg kata lain bulu keteknya aman rapi tersembunyi. N then bagi para mahasiswi yang derajat panjang badannya dibawah standar, dapat menambah pedenya dengan hak sepatu yang disarankan tinggi..lumayan kan tambah 3 or 5 jengkal....
Di LPK Tarq untuk jadi orang ngetop susyeh banget, berhubung perempuan semua, nggak ada yang perduli satu sama lain. Cuma ada 1 orang yang paling ngetop : Suster Francino (baca: Ino) coba liat aja kalau dia beredar di koridor, semua mahasiswi pasti pura-pura senyum trus langsung kabur, atau ada juga yang spontan narik-narik rok kebawah nutupin lutut padahal pinggangnya turun ke udel...nah itu kan berarti Ino selalu membuat heboh orang-orang yang dilewatinya.
Mahluk hidup berjudul Pria, Laki-laki, Om-om or abang-abang apapun bentuk dan derajatnya, sangat tidak dianjurkan nekat masuk gedung pada jam-jam kuliah, karena dikhawatirkan fungsi kelaki-lakiannya terganggu....entah apa yang terjadi....
Skandal ?......di Tarq?....ada doong macem-macem jenisnya, dosen-dengan dosen, dosen dengan mahasiswi, satpam dengan tukang kebon, suster dengan supir..eh nggak yang ini boong, maaf suster..
Bahasa yang paling utama dipakai di kampus adalah Bahasa Inggris, malah sudah ditetapkan menjadi bahasa pengantar atau secara sempit diartikan sebagai bahasa pengantar kegagalan utama, trus bahasa pengantar (kegagalan) yang lain adalah bahasa steno, sampai ngisi absen aja pake lambang V untuk hadir dan X untuk bolos, hebat kan ? Tarq.....
Tempat favorit di LPK Tarq adalah kantin or Bedeng panggilannya, tapi sepertinya fungsi utamanya sudah bergeser menjadi tempat cabut dan buat PR, Tempat lain yang juga menentukan kelangsungan harkat hidup orang banyak, khususnya menjelang ujian, yaitu tempat Photo Copy ! menyediakan berbagai bocoran, jawaban (mending bener lagi), kisi-kisi or mungkin soal ujian yang susah payah didapat dengan sedekah rayuan gambreng ke dosen, lumayan kan rayuan bagian pacar disisihin dikit untuk mendapat nilai C (baru C lho belum A).
Gue sekarang bisa bilang...nggak nyesel masuk sini...
One of LPK Tarq member
1994
Dengan rasa hormat yg setinggi-tingginya untuk Suster Francino CB yang sekarang sudah dipanggil oleh Nya. Terima kasih Suster.
Kalau bukan karena kedisiplinan beliau, mahasiswi didikannya tidak akan menjadi Sekretaris2 yang handal, berakhlak, dan bermoral tinggi.