Sejak awal tahun 2009, kami telah mensurvei beberapa SMP Negeri terbaik di Tangerang & Jakarta, tujuan kami memang mendapatkan SMP Negeri bagi Shafira, karena menurut kami pendidikan sekolah negeri di negara ini masih mendapat prioritas lebih dibandingkan sekolah swasta, mungkin juga karena suami dan saya adalah produk lulusan sekolah negeri Jakarta, sehingga kami masih memiliki kepercayaan tinggi akan mutu pendidikan negeri dan guru-gurunya, sehingga setelah menyekolahkan anak di SD swasta, kami berniat untuk meneruskan sekolah anak di bangku negeri. Insya Allah.
Sedikit ciut awalnya ketika mengetahui bahwa apabila siswa sekolah non DKI ingin masuk SMP Negeri di Jakarta, maka hanya diberikan jatah 5% dari total siswa diterima, begitu pula untuk masuk SMPN di Kotamadya Tangerang, karena SD Islamic Village masuk Kabupaten Tangerang, maka untuk masuk SMPN di Kota Tangerang, juga dikenakan jatah 5%.
Setelah berunding dengan suami dan atas kemauan Shafira sendiri, akhirnya kami memutuskan, untuk berkompetisi di DKI, bukan di Tangerang. Kami juga menilai lebih baik di jenjang SMP Shafira kami pindahkan Jakarta, daripada SMA nantinya, dengan perkiraan semakin sulit untuk pindah pada jenjang SMA.
Kesibukan Dimulai
Tanggal 22 Juli 2009 kami diinformasikan bahwa pengumuman nilai UASBN SD telah diterima dan diumumkan pagi hari disekolah, Alhamdulillah nilai anak kami 27,9 atau rata-rata 9.3 untuk 3 mata pelajaran. Berdasarkan informasi yang didapat dari berbagai sumber website dan terakhir sumber resmi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang baru dapat diakses mendekati hari pendaftaran, di http:/www.psb-smpdki.org untuk tatacara pendaftaran, jadwal, passing grade, daya tampung, dll, kami mulai mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran.
Langkah pertama sebagai siswa asal non DKI kami harus melakukan Pra-Pendaftaran di sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan DKI, dengan membawa copy UASBN Kolektif yang telah dilegalisir oleh sekolah asal, serta Surat Keterangan pindah Rayon dari Dinas Pendidikan setempat. Copy UASBN Kolektif kami dapatkan dari SD Islamic Village dan langsung dilegalisir, sedangkan untuk mendapatkan Surat Keterangan Dinas Pendidikan Tangerang, kami harus membawa Surat Pengantar dari Sekolah asal terlebih dahulu.
Pengurusan pindah rayon diawali dengan lelahnya mengantri di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Kami datang tanggal 23 Juli 2009 jam 10.00 pagi. Sebagai orangtua siswa yang datang perorangan, kami harus mengantri beberapa jam untuk mendapatkan surat keterangan yang kami anggap 'seharusnya' tidak memakan waktu dalam pembuatan, selain itu kami harus mengalah dari antrian karena ada rombongan sekolah dasar lain yang datang secara kolektif, menyebalkan. Akhirnya Surat Keterangan tersebut kami dapatkan jam 13.00.
Pra-Pendaftaran
Sesuai jadwal Pra Pendaftaran, yaitu tanggal 25, 26 dan 27 Juni 2009. Kami melakukan pra pendaftaran tanggal 25 Juni 2009, dengan membawa berkas-berkas yang telah kami urus diatas. Sekolah tempat Pra Pendaftaran yang ditunjuk adalah SMPN 216, SMP 30, SMP 45, SMP 215, SMP 177, SMP 41, SMP 92 dan SMP 103. Kami memilih melakukan pra pendaftaran di SMPN 216 Salemba dengan pertimbangan lokasi di Pusat tidak terlalu penuh oleh siswa non DKI yang mendaftar. Pada Pra-Pendaftaran kami mendapatkan tanda terima yang harus kami serahkan kembali pada tanggal 30 Juni 2009 di tempat pra Pendaftaran yang sama untuk mendapatkan Formulir PPDB Real Time Online. Dimana pada tanggal yang sama pula serentak seluruh siswa lulusan SD asal DKI, juga dibagikan formulir tsb. Tanggal 30 Juni 2009, kami kembali ke SMP 216 dan diberikan formulir PPDB Real Time Online sebagai karcis masuk kami ke SMPN Jakarta.
Waktu-waktu menegangkan
Pendaftaran PPDB Tahap I
Pendaftaran PPDB Real Time Online Tahap I SMPN di DKI Jakarta dibuka tanggal 1,2,3 juli 2009 jam 08.00-15.00 wib serentak diseluruh SMPN Jakarta. Semua siswa yang telah memegang formulir PPDB RealTime Online dapat melakukan pendaftaran di SMPN manapun di Jakarta, serta dapat memilih 5 (lima) SMPN diseluruh Jakarta. Pendaftaran akan dilakukan secara online dan dapat dipantau melalui web psb-smpdki , melalui SMS, atau langsung disekolah yang dituju. Dari hasil diskusi panjang malam harinya bersama suami dan Shafira, kami memutuskan 5 sekolah pertama yang akan kami pilih, yaitu SMPN 115, SMPN 19, SMPN 11, SMPN 111 dan SMPN 13.
Karena siswa diberikan kesempatan mengganti pilihan apabila seluruh 5 pilihan SMP tidak lolos, maka untuk kesempatan penggantian pilihan kami juga sudah mempersiapkan 5 pilihan SMP lain sebagai cadangan formasi pilihan ke 2. Dan apabila pada Pendaftaran Tahap I siswa tidak juga mendapatkan bangku sekolah di 5 sekolah pilihan, maka diperbolehkan mengikuti Pendaftaran Tahap II pada tangal 8 Juli 2009, untuk memperebutkan kembali bangku2 kosong yang tersisa.
Tanggal 1 Juli 2009 kami berbagi tugas, Jam 09.30 suami saya menuju SMPN 13 untuk memasukan form PPDB online, di kawasan Kebayoran Baru, lokasi dipilih karena dekat dengan kantor suami. Saya bertugas memantau perkembangan PPDB online di website dari kantor. Jam 10.00 saya membuka website dan terkejut melihat nilai SMPN 19, di SMP peringkat 5 UAN 2009 DKI tsb, nilai terendah siswa Non DKI dengan kapasitas hanya 12 orang telah melewati nilai Shafira yaitu 28,1o. Saya coba cek SMPN 115, yang hanya membuka kapasitas 6 orang utk siswa Non DKI, nilai terendah pada saat itu telah mencapai 27.60, nyaris mendekati angka UAN Shafira. Saya coba buka lagi SMPN 11, dengan kapasitas 12 orang utk siswa Non DKI masih memungkinkan, walaupun nilai terendah juga sudah mencapai 27.60. Angka terendah tersebut kemungkinan besar akan terus meningkat mengingat masih hari pendaftaran pertama dan masih pagi. Saya panik, langsung menghubungi suami saya yang sudah mendapatkan nomor antri pendaftaran di SMP 13. Saya bilang pada suami saya untuk menunda penyerahan formulir PPDB, karena ada pilihan SMPN yang sudah tidak memungkinkan untuk dipilih, dan hanya membuang kesempatan memilih SMP lain. Kami memutuskan untuk menjadi pengamat pergerakan PPDB Real time online terlebih dahulu, sekaligus mengamati kemungkinan diterima tidaknya Shafira di sekolah pilihan. Suami sayapun kembali ke kantor sambil menunggu perkembangan dari saya. Setelah setiap beberapa menit saya terus memantau perkembangan di website tanpa bisa pergi dari depan layar monitor, jam 13.30 kami harus membuat keputusan SMP yang harus menjadi formasi 5 pilihan. Saya kembali melihat di SMP 11, SMPN favorit di Kebayoran Baru tsb, juga telah melewati nilai Shafira, posisi nilai terendah siswa Non DKI telah melebihi 28.00, begitu pula dengan SMP 115 sbg SMPN peringkat I UAN 2009 DKI tsb juga telah mencapai 27.95, selisih 0,05 dari nilai anak kami. Saya kemudian melihat pilihan selanjutnya SMP 111, di SMPN Unggulan Jakarta Barat ini nilai terendah siswa Non DKI untuk kapasitas 13 orang masih berada dibawah nilai Shafira, 26.55, artinya Shafira aman untuk memilih. Begitu pula SMPN 75 masih memungkinkan untuk kami pilih. Akhirnya setelah berdiskusi melalui telepon dengan suami dan Shafira dirumah, diputuskan kami merubah formasi pilihan, SMP 111 pilihan pertama, diikuti SMPN 75, lalu SMPN 216 dengan pertimbangan masih merupakan SMP peringkat 4 UAN SMP 2009 DKI, kemudian SMPN 13 dengan pertimbangan sudah sekolah SSN dan dekat dengan kantor ayahnya, terakhir SMPN 12. Pendaftaran hari pertama ditutup jam 15.00, dan suami saya baru menyerahkan berkas formulir PPDB Shafira pada jam 14.45, Bismillah.
15 menit kemudian, nama Shafira muncul pada website PPDB Realtime online dalam daftar sementara siswa diterima di SMPN 111 asal Non DKI sebagai peringkat 3 dari 13 siswa. Alhamdulillah, hari pertama yang mendebarkan. Kami mencoba untuk istirahat dahulu, sambil berdoa.
Tanggal 2 Juli 2009 pagi, posisi Shafira di peringkat 3 belum bergeser, suami saya yakin bahwa posisi itu tidak akan bergeser jauh, tapi saya tetap masih deg-deg an, mengingat masa pendaftaran masih 2 hari, dan kapasitas siswa Non DKI yang diterima hanya 13. Walaupun kami masih diberikan kesempatan mengganti pilihan serta juga ada kesempatan Pendaftaran tahap II, tidak juga membuat saya tenang.
Tanggal 3 Juli, hari terakhir pendaftaran PPDB Online untuk wilayah Jakarta. Nama Shafira belum bergeser, sesekali kami memperhatikan pergerakan nilai di SMPN favorit lain, hasilnya cukup membuat kepala saya tak henti menggeleng kagum, nilai2 siswa SD tahun ini ternyata meningkat jauh lebih tinggi dari passing grade tahun 2008, terutama untuk siswa Non DKI cukup luar biasa, contohnya untuk SMPN 19 nilai untuk siswa Non DKI semua sudah diatas 29.00, atau rata-rata 9.7, begitupula SMP 11, nilai siswa Non DKI terendah 28.85, hebat anak2 sekarang ya ?? Sedangkan untuk siswa asal DKI, sedikit melonggar, dengan berbekal nilai 26.00 atau 25.00 masih dapat diterima di SMP Favorit.
Jam 14.00 Shafira bergeser ke peringkat 4, bukan masalah, kami sudah mulai lega, sepertinya posisi sudah tidak akan berbeda jauh setelah itu, karena jam 15.00 pendaftaran PPDB ditutup, dan tinggal menunggu keputusan Final esok harinya 4 Juli 2009.
Alhamdulillah, tanggal 4 Juli 2009 jam 08.30 pagi, kami mencek website, telah dikeluarkan Keputusan Final siswa yang diterima di seluruh SMPN Jakarta. Shafira tercatat sebagai siswa SMPN 111, Slipi - Kemanggisan Jakarta Barat, sekolah Unggulan Jakarta Barat, yang telah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001:200o untuk System Manajemen Mutu, Sekolah Berstandar Internasional (SBI) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) serta masuk dalam 20 besar peringkat UAN SMP 2009 DKI. Satu lagi merupakan sekolah suami saya 25 tahun yang lalu, pantas bangganya dia....
Sempat terbersit oleh saya, andaikan Shafira adalah siswa DKI, dengan nilai yang dimiliki, pastinya dia telah diterima di SMPN terfavorit di Jakarta, tetapi Allah maha Tahu, dan saya mensyukurinya, SMP 111 selain sekolah yang memang dari awalnya amat diminati Shafira, lokasinya paling dekat dan mudah dijangkau dari rumah kami di Karawaci Tangerang, Doa kami agar Shafira diberikan yang terbaik benar-benar dipilihkan oleh Nya dengan sangat bijaksana Alhamdulillah.
Saya menulis ini adalah untuk berbagi pengalaman dengan orang tua yang mungkin ingin membuka mata bagaimana mendapatkan kursi Sekolah negeri di Jakarta. Dibawah ini beberapa tips yang mungkin berguna:
1. Selalu meng update informasi, baik dari website, kunjungan dan survey langsung kesekolah tujuan, informasi dari teman2 yang telah memiliki anak di SMPN Jakarta, dan informasi sekolah yang dijadikan pilihan, baik mutu, passing grade, hasil akhir UAN SMP, lokasi, transportasi, dan kualitas sekolah apakah telah SBI atau SSN.
2. Pilihlah sekolah yang sesuai dengan nilai UAN anak, jangan dipaksakan karena nantinya akan merugikan dan menyulitkan kita sendiri.
3. Mencari sebanyak banyaknya info mengenai nilai passing grade penerimaan SMPN tahun-tahun sebelumnya
4. Memilih sekolah dengan mutu yang baik, sebaiknya minimum telah SSN (Sekolah Standar Nasional)
5. Pada masa pendaftaran, jangan memilih di hari pertama, karena perubahan peringkat dan nilai siswa sangat cepat berubah. Tetaplah menjadi pengamat di hari pertama, apabila sudah yakin bahwa nilai sudah masuk range diterima, baru mendaftar.
6. Bacalah aturan, tatacara, prosedur yang dikeluarkan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta dengan cermat dan seksama, untuk menghindari kesalahan kecil yang bisa berakibat fatal.
7. Usaha, Semangat, Doa dan dukungan orang tua adalah faktor yang paling penting.
Berikut adalah Nilai Passing Grade tahun 2009 di beberapa SMPN Unggulan Jakarta:
SMPN 115
siswa DKI tertinggi 29.10 ; terendah 27.90
siswa Non DKI tertinggi 29.20; terendah 28.10
SMPN 19
siswa DKI tertinggi 29.10; terendah 26.80
siswa Non DKI tertinggi 29.80; terendah 29.20
SMPN 11
siswa DKI tertinggi 28.20; terendah 25.80
siswa Non DKI tertinggi 29.35; terendah 28.85
SMPN 111
siswa DKI tertinggi 28.00; terendah 24.35
siswa Non DKI tertinggi 28.30 ; terendah 27.15
SMPN 75
siswa DKI tertinggi 28.25; terendah 25.25
siswa Non DKI tertinggi 29.35 ; terendah 28.15
SMPN 216
DKI tertinggi 28.40 ; terendah 25.65
Non DKI tertinggi 27.50.; terendah 25.30