Ikea...furniturenya bikin ngimpi...
Welcome to Genting Highland
Welcome to Genting Highland
Pintu Masuk IKEA Kuala Lumpur
Didepan Highland Hotel , Genting
Full kabut diluar skyway
Genting City of Entertainment
Gamang diketinggian seperti ini...
@Suria KLCC
Stesen KL Monorail Bukit Bintang
Petronas Twin tower siang hari
Nyaman jalan kaki di Bukit Bintang
Berjaya Times Square
Minggu, 15 November 2009
Kuala Lumpur tampak basah karena hujan pada saat pesawat Landing, alhamdulillah dengan mulus mendarat tepat jam 16.50 waktu KL. Perjalanan kita kali ini dengan persiapan mental dan tenaga yang harus full, karena tanpa tour, tanda guide, tanpa ada yang menemani di KL. Memang dilalah pada saat kita ke KL, beberapa saudara yang bermukim di sana malah ke Jakarta, ya sudah harus usaha sendiri lah tanya2 transpor dan lokasi.
Hal pertama yang harus dicari adalah cari City Map dan transportation Map, dari Bandara kita naik airport transport dari Aeorbus yang menuju ke KL sentral, hanya 8 RM/orang. Cukup jauh perjalanan dari Bandara ke pusat kota KL, 1 jam lewat highway, mmhh...Jakarta Bogor jauhnya, lumayaan. Hujan masih turun ketika kita sampai di KL sentral, Station Bis dari berbagai jurusan ke dan dari KL. Dari sana cari taksi, untung ada taksi voucher, ya sudah lah aman beli voucher, walaupun ktia tahu pasti lebih mahal, 13 RM dari KL sentral-Radius Hotel, Bukit Bintang, cari safe dulu laaahh..
Kita menginap di Radius International Hotel, Bukit Bintang, hotel yang sudah aku book selagi di Jakarta. Bukan Hotel baru tapi masih cukup baik dan besar, dibandingkan hotel2 lain di kawasan Bukit Bintang. Aku dari awal memang mencari hotel menengah di KL, tidak mau terlalu mahal juga tapi bukan guest house. Kalau lokasi memang prefer di Bukit Bintang, beberapa kali aku memesankan hotel untuk ibu dan ayah di KL juga mereka senang di daerah situ, karena mudah transportasinya dan banyak tempat makanannya.
Malam itu kita masuk kamar sudah menjelang jam 19.oo baru azan magrib, telat kok ya ? Keluar hotel sebentar lihat2 kawasan sekitar Bukit Bintang, mmhh, nggak salah kalau kawasan ini dipenuhi wisatawan dan turis asing, ramainya sampai malam hari, penuh dengan cafe-cafe, resto, dan jajanan aneka makanan disepanjang jalan raya dan jalan2 kecil disekelilingnya. Selain itu hotel besar dan kecil berderet disepanjang jalan Bukit Bintang. Mal-mal juga memenuhi area itu, tapi malam itu aku cuma melihat lihat sebentar ke Berjaya Times Square dan Sungei Wang Mall, ramai juga, padahal hari sudah menjelang jam 22.
Cari makan di sekitar hotel, banyak kios2 penjual aneka makanan, tinggal pilih, makanan Melayu, India, Arab, Chinnese samapi Eropa, sampai bingung milihnya. tapi akhirnya karena mau bawa makanan ke hotel dan sudah lelah akhirnya kita dapat nasi lemak yang dijual per pak, lumayan enak dan mengenyangkan untuk makan malam, walau suamiku tengah malam minta tambah lagi mie gelas, hehe Indonesia banget sih..
Senin, 16 November 2009
Pagi-pagi kita isi perut dulu breakfast di hotel, sekenyangnya, takut ntar kelaparan sebelum makan siang, karena kita ada rencana ke Genting hari itu. Hari pertama jalan2 di KL, masih penjajakan, buka peta, belajar lokasi, arah dan jalanan. kita putuskan untuk mencoba monorail yang statiun terdekat yang jaraknya 200 m dari Hotel, Stesen Bukti Bintang. Di depan loket masih bengong juga hahahaha....belajar arah Jalur monorail. Finally kita naik KL monorail ke KL sentral, karena dari sana ada Bis yang menuju Genting. Ternyata sesampai di KL sentral, bis ke Genting sudah penuh sampai dengan jam 13, kita baru bisa dapat seat untuk bis jam 14. ya sudahlah tidak ada pilihan, kita beli PP untuk kepulangan jam 19.30 dari Genting. Harga Bis + Cable Car hanya 9 RM, murah ya ? harus naik cable car, kalau mau sampai di atas, kalaupun mau naik kendaraan bisa saja, tapi jalannya berliku dan lebih memakan waktu. Ya pasti enak naik cable car duoong, bisa liat2 pemandangan.
Berhubung waktu masih jam 10.30 sementara kita baru berangkat ke Genting jam 14.00, kita memutuskan untuk sight seeing kota KL dulu sambil belajar traportasi umumnya. dari KL Central kita baca lagi KL transit map, akhirnya diputuskan naik LRT, Kelana Jaya Line, tujuan pertama karena nggak jelas mau kemana ya ke Twin Tower aja dulu, artinya kita harus turun di Stesen KLCC, sampai KLCC kita harus naik keatas karena letak stasiun nya under ground, nongol2 di di Taman sebelah gedung Suria KLCC, kayak orang kampung masuk kota, celingak celinguk nyari menara kembarnya..yang mana sih ? hohoho...ternyata kita persis berdiri depan gerbangnya, hahaha kurang dongak siihhh...
Foto2 depan Twin Tower, kereen banget tu gedung, untung banyak juga orang berfoto di taman nya, jadi nggak malu miring kiri dan kanan depan kamera, dasar Banci foto. Dari taman di epan twin tower, kita muter2 sebentar di Gedung Suria KLCC, mmh, tidak telalu excited, karena isinya nggak jauh beda dengan Pacific Place Mall tempat Bunda nunggu ayah pulang kantor tiap hari...halah. Cuma satu tempat yang jadi magnet gue di KLCC buat suamiku jadi manyun ditinggal sendiri, ngelihat counter Vincci langsung hilang ingatan dan sensitivitas lingkungan, langsung masuk, nyoba2 sepatu, selop, tas, laaahh lupa suami, ..haha baru nyadar setelah ngeliat muka si ayah asem, hehe maap darleeng...
Dari KLCC kita coba jalan lagi, dan masih naik LRT Kelana Jaya tapi berhenti di Stasiun Mesjid Jamek, shalat Dzuhur dan makan siang di Resto India dekat situ. Dari Mesjid Jamek, kita kembali ke KL Sentral karena bis kita berangkat jam 14.00 ke Genting.
Sesampai di KL Sentral, tidak lama menunggu Bis warna merah dengan plus bergambar warna warni dengan tulisan "Genting City of Entertainment" itu bergerak menuju dataran tinggi Genting. Perjalanan memakan waktu 2 jam, hujan masih turun sepanjang perjalanan, supirnya ngebut di jalan yang berliku. Sampai di tempat Stesen Genting Skyway hujan masih turun deras, sebenarnya cable car tetap beroperasi..hebat, tapi kita nggak berani naik ditengah hujan dan angin besar itu, kita menunggu 1/2 jam, setelah hujan reda, baru kita naik cable car.
Didalam cable car menuju Genting Highland, woww it's amazing, walaupun kita sudah berulang kali dari kecil naik kereta gantung di Taman Mini, tapi ini beda booo...Kereta gantung terpanjang di asia tenggara mempunyai cable mono tercepat di dunia, dengan kecepatan 22 km/jam membawa kita ke Genting Highland Resort sekitar 6000m diatas permukaan laut*hasil ngebrowsing niih....Jalur Cable car ini melintas diatas hutan, bukit dan lembah sepanjang 15 menit perjalanan....ck..ck..ck..gamang awalnya tergantung diatas ketinggian ratusan meter diatas tanah..tapi lama2 senaaang dan norak.
Akhirnya perjalanan di awang-awang yang terasa panjang dan serasa tidak pernah terllihat ujung nya karena hanya terlihat hutan alam Malaysia sepanjang pandangan mata dan kabut tebal, akhir berakhir juga dengan terlihatnya Stesen Genting Them Park di atas. Ternyata Genteing Higland terletak di kelilingi Hotel dan Gedung-gedung bertingkat. Di Genting Highland Resort terdapat begitu banyak tempat hiburan yang sangat ramai dan dipenuhi aneka permainan indooor dan outdoor, termasuk casino tempat mengadu peruntungan alias berjudi itu lho, hehehe nggak mau berani masuk, malu sama kerudung....
Karena kabut tebal dan hujan gerimis yang masih turun, udara menjadi dingin untuk berjalan keluar gedung. Kita hanya berfoto dan minum coffee hangat di salah satu restonya, menikmati udara dingin yang menusuk kulit.
Setelah shalat asar disalah satu surau, kita bersiap kembali naik Skyway untuk turun ke Stesen Genting Skyway, mengejar bis yang akan kembali ke KL Sentral jam 19.30. Sempat membeli manisan-manisa buah, candy dan keripik di sana, oleh-oleh untuk anak2.
Sampai KL Sentral sudah menunjukan pukul 21.00, langsung kembali ke Hotel naik KL Monorail, berhenti di Stesen Bukit Bintang. Hari yang melelahkan.....
Selasa, 17 November 2009
Hari ini memang sudah merencanakan naik ke Sky Bridge Twin Tower, niatnya sih mau pagi-pagi sekitar jam 7 an, apa daya badan masih pegel-pegel kemarin jalan seharian. Akhirnya after breakfast jam 8 pagi, langsung naik KL monorail dari Bukit Bintang, turun di Stesen Bukit Nanas utk ke KLCC kita harus pindah stesen dan naik LRT Kelana Jaya di Stesen Dang Wangi, yang jarak ke dua stesen itu lumayan buat olah raga pagi...Sampai di Twin Tower jreeeng...ngengir liat antriannya muter-muter seperti uler, tapi ya mau nggak mau ikut ngantri, diantara bule2 yang tinggi semampai itu, kita main uler naga. Mengantri lumayan 1.5 jam, untuk mendapatkan tiket gratis naik ke Skybridge Twin tower, akhirnya dapat juga, kita ambil shift sore sekalian aja, jam 17.30, dimana setiap shiftnya terdiri dari 40 orang, kita ambil rombongan sore hari biar ada waktu juga untuk seharian kita jalan-jalan dulu. Setelah mengantongi tiket Skybridge, baru kita bisa memutuskan melancong kemana lagi hari ini...
IKEA....aku mau ke Ikea, pokoknya harus kataku ngotot, walaupun sedikit jauh dipinggir kota, untungnya suamiku mau juga diajak ke sana, asiiikk...tanya kiri tanya kanan, setahu aku ada free bus ke Ikea. Dapat Info, kita harus naik LRT sampai ujung di Stesen Kelana Jaya, dari stesen Kelana Jaya kita harus nyebrang jalan terlebih dahulu untuk sampai di tempat pemberhentian free bus yang menuju ke Ikano Power centre. Alhamdulillah jadwal bisnya tepat 10 menit setelah kita tiba di pemberhentian. IKEA ternyata terletak di shopping mall yang bernama Ikano Power centre, selain Ikea ada juga Ace hardware, IT Hypermarket, serta mall yang cukup bagus didepannya The Curve. aku tidak tertarik yang lain, hanya masuk ke IKEA saja, tempat peralatan rumah tangga dan furniture yang berkualitas apik, cute dan harga cukup murah. Ikea di KL jauh lebih besar daripada Ikea di Singapore, dengan penataaan yang apik dan tata letak yang menarik, menjadikan kita seperti berada didalam ruangan2 rumah. Ikea di KL memiliki 2 lantai yang cukup luas dan di lantai atas terdiri dari furniture, tempat tidur, sofa-sofa besar dan ruangan2 yang ditata seperti rumah layaknya. Diantai dasarnya berisi peralatan pernik rumah dan peralatan rumah tangga serta dapur, gemeeezz bangeet, cute dan kereen. Kita beli oleh-oleh pernik2 kecil aja biar nggak susah bawa di pesawat, hanger, tempat remote, tempat kantong plastik, daan.... centong, *orisinil tukang masak banget siih?.. kok jauh amaat belinya?, tau nggak siih, centong Ikea itu titipan gue tiap tahun kalau ada yang pergi ke Ikea KL, walaupun plastik, tapi kuat, tahan api, nggak lemes dan nggak bikin gores teflon..... duilee segitunyaaa...maksudnya tolong titip yaa kalau ada yang ke Ikea, cuma beliin centong doang kok.
Jam 16.00 kita kembali ke KLCC dengan transport yang sama, sampai di Stesen KLCC pas jam 17.30, langsung masuk Twin Tower, dalam rombongan ber 40 orang. Sebelum kita naik Skybridge, kita disuguhkan film dokumenter mengenai pembuatan skybridge di twin tower, dan Petronas itu sendiri, didalam studio 3 dimensi *dengan kacamata 3D tentunyaa. Setelahnya baru kita diperbolehkan naik lift buesaar berkapasitas 40 org, dalam lift baru nyadar ternyata kita orang Asia sendiri, yang lain bule jadi pemandangan dalam lfit ya cuma perut orang doang hahaha....semampai siihh kamyuuu
Di Skybridge tower kita hanya diperbolehkan menikmati pemandangan selama 15 menit saja, karena setelah itu rombongan selanjutnya akan bergantian naik. Pemandangan nya menurutku biasa saja, dari lantai 41 dimana skybridge itu berada, menurutku sama dengan pemandangan dari gedung BNI 46 di Jakarta. Cuma karena ini twin tower KL aja jadi harus foto2...cuma berfkir, kenapa hanya di skybridge saja, tidak di tingkat tertinggi twin tower ya ?
Setelah 15 menit kita diminta turun kembali, selesai sudah pertunukan yang ngantri tiketnya astaganaga itu, nothing special....
Keluar dari Twin tower, kita duduk duduk dan foto diluar gedung Suria KLCC, dari taman Suria KLCC kita sempat menikmati twin tower di malam hari, cantiiikkk banget, foto-foto lagi.
Kurang puas jalan hari itu, kau masih minta pergi ke Petaling Street, Chinatown. Alhamdulillah ayah mau. Dari KLCC kita menuju Petaling Street, setelah dipastikan letaknya dimana, akhirnya ketemu juga tu jalan. Jalan Petaling, sempit tapi ruamee sama pedagang kaki lima, seperti pasar malam di Jakarta, dijual macam2 barang dan souvenir khas Malaysia, ngiler juga sih liat tas-tas dan dompet KW 2 disana, tapi nahan diri lah, toh di Jakarta juga banyak.
Karena sudah lelah, dari Petaling kita kembali ke Hotel, cari makan malam dan istirahat.....
Rabu, 18 November 2009
Hari terakhir di KL, bangun siang karena tidak ada planning kemana mana, setelah packing, aku pamit pergi ke Sungai Wang, mau ke Vincci, ternyata hasrat terpendam, nggak bisa tidur nanti kalau nggak belanja Vincci, ehh boleh sama suamiku pergi sendiri ke Sungai Wang Mall, makasih sayang. Wooww...dikasih waktu 1.5 jam di Mall dan ke Vincci senengnyaa minta ampun. Akhirnya berhasil dapat tas merrah dan sepatu hak merah juga, baru puas dan nggak kebayang bayang lagi, dasar perempuan.
Jam menunjukan pukul 15.00 ketika kita harus sudah mulai bersiap-siap ke Bandara. Naik taksi dari Radius Hotel ke KL Centreal, lanjut dengan bis ke Bandara. Pesawat take off menuju Jakarta jam 18.45...bye..bye Kuala Lumpur...
2 comments:
hi,mau tanya, kalo ke ikea dr bukit bintang baiknya naik apa yah? kalo naik taksi mahal ga ya? dan kalo dr bukit bintang ke airport itu naik taxi kira2 brp ratenya? taksinya merknya apa ya? pls suggest, thanks yah
IKEA Mutiara Damansara Kuala Lumpur letaknya sekitar 20 km dari pusat kota. Untuk mudahnya anda bisa naik taksi langsung ke sana, mungkin biayanya sekitar RM 30 s/d RM 40. Naik kereta api juga bisa, anda gunakan Putra LRT, lalu anda berhenti di stasiun kereta yang namanya Kelana Jaya. Di stasiun Kelana Jaya ini nanti ada bus gratis yang menuju Ikano Power Centre, yang letak haltenya diseberang stesen Kelana Jaya. Atau anda tanya saja free shuttle bus yang menuju IKEA atau Ikano Power Centre.
Untuk menuju airport sebaiknya naik bus Airport, karena kalau naik taksi sangat jauh dan mahal pastinya 1 jam perjalanan lah. Aku dari Bukit Bintang naik taksi ke KL centre kira2 10RM, dari KL Centre sudah bayak bis yang menuju ke Airport dengan harga 8-10 RM lebih murah dan praktis.
Post a Comment